Grage Griya Coffee : Kopi Olahan ala Cirebon

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtECkjiZ77Xs7RcOjN8PHP8B-S2LrUmp0HRlLfyKA6zohfd_dLZ3_26G8om9gx4_FjWj-8l_1ywayeKRhGifnze3shzawV7IFfo0VxO4kNa7AX_X3cCJmT3Qf964E6lGtsPz1D3eIRHAc/s72-c/Grage_Griya_Coffee_01.jpeg click to zoom
Ditambahkan 07.03
Kategori Artikel
Harga @ Grage Griya Coffee Lambang Sensasi Kesegaran & Aroma Kopi Nusantara Yang Berkualitas   Grage Griya Coffee GRAGE GRIYA COF...
Share
Hubungi Kami
Beli Sekarang

Review Grage Griya Coffee : Kopi Olahan ala Cirebon

@

Grage Griya Coffee

Lambang Sensasi Kesegaran & Aroma

Kopi Nusantara Yang Berkualitas

 

Grage Griya Coffee
GRAGE GRIYA COFFEE menyediakan Green Bean Coffee dengan kualitas terbaik yang salah satunya langsung didatangkan dari kelompok tani di pegunungan  Bengkulu.  Selain Green Bean Coffee kami juga menyediakan Roast Bean Coffeee dan Ground Coffee (kopi bubuk)

Untuk menjaga Kualitas Green Bean,
1.    Biji kopi yang diambil dari petik merah. 
2.    Kami sangat memperhatikan penyimpanan biji kopi dari kelembaban dan kebersihan untuk menghindari biji kopi berjamur dan ber kutu.
3.    Sebelum biji kopi dikemas, kami melakukan pensortiran secara manual untuk memastikan kualitas biji kopi tetap dalam keadaan baik.

Varian Kopi Andalan kami adalah sebagai Berikut

1.    Sintaro1
•    Bengkulu ternyata memiliki satu jenis kopi berkualitas ekspor yang tidak ada di daerah lain. Varian kopi ini merupakan andalan Bengkulu, namanya kopi Sintaro.

•    Dirilis dengan Surat Keputusan Mentri Pertanian Nomor : 1103/Kpts/SR.120/10/2014 dengan cita rasa excelent (FINE ROBUSTA), sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai kopi specialty.

•    Biji kopi yang diambil dari petik merah di perkebunan kopi robusta di ketinggian 1000 mdpl sampai dengan 1300 mdpl. 


2.  ARABIKA SIGARAR UTANG
•    Kopi arabika Sigarar utang merupakan kopi yang berasal dari daerah Tapanuli Utara.  Secara genetik kopi ini belum diketahui asal muasalnya namun diduga tanaman ini ada karena hasil persilangan antar varietas typica dan tipe kate yang terjadi secara alami. Kopi sigarar utang juga tumbuh di pegunungan  Bengkulu di ketinggian 1400 mdpl s/d 1900 mdpl.

•    Kopi Arabika Sigarar utang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 205/Kpts/SR.120/4/2005 Tentang Pelepasan Varietas Kopi Sigarar Utang Sebagai Varietas Unggul dengan cita rasa yang “speciality premium”.

SETELAH proses pengolahan biji kopi dan penyimpanan green bean, maka proses berikut yang dilakukan adalah roasting atau penyangraian.




COFFEE ROASTING
    Coffee roasting, atau proses penyangraian kopi dengan mesin roasting yang kami miliki memegang peranan penting pada seluruh rantai perjalanan kopi. Karena, proses inilah yang menentukan akan senikmat apa kopi yang kita nikmati nanti.

Tahapan Fase yang kami lakukan selama proses roasting adalah sebagai berikut :

1: Drying (pengeringan)
Biji kopi mentah yang mengandung 7-11 % air tidak akan berubah warna menjadi kecoklatan selama kandungan air masih ada. Jadi ketika biji kopi yang masih raw (mentah) dimasukkan ke dalam mesin roasting, tahap pertama yang terjadi adalah: biji kopi akan mulai menyerap sejumlah panas, lalu mulai menguapkan kandungan air tadi. Proses pengeringan ini cenderung membutuhkan panas dan energi yang cukup besar.

2: Yellowing (penguningan)
Setelah kandungan air yang tersisa ‘dikuras’ dari biji kopi, reaksi pencoklatan pun dimulai. Pada tahap ini, biji kopi biasanya masih padat dan sedikit beraroma beras basmati. Namun biji kopi akan mulai mengembang, dan kulit biji kopi yang tipis (atau yang menyerupai sekam) akan mulai mengelupas. Pada tahap ini pula, sekam itu akan dipisahkan dari biji yang sedang disangrai melalui sistem aliran udara dalam roaster.
Dua tahap pertama (drying dan yellowing) ini termasuk fase yang penting dalam proses roasting. Jika kopi tidak mengalami pengeringan secara tepat, maka biji kopi tidak akan tersangrai secara merata selama tahap-tahap berikutnya. Kondisi inilah yang umumnya membuat biji kopi akan terasa ganjil, ibaratnya kopi itu berada di kombinasi antara pahit dari luar namun terasa agak asam atau berserat di dalam.

3: First Crack (pecahan pertama)
Ketika biji kopi mulai berubah kecoklatan pada proses yellowing, ada semacam percampuran antara gas karbon dioksida dan air yang sama-sama menguap di dalam biji kopi. Ketika tekanan kedua elemen ini mencapai puncaknya, biji kopi akan mulai terbuka dan pada saat inilah biji-biji kopi akan memecah. Atau cracking, istilahnya. Proses ini bisa kita kenali melalui bunyi yang renyah, seperti bunyi kacang yang pecah. Pada tahap ini pula, segala karakter dan rasa-rasa yang familiar dari biji kopi akan mulai berkembang dan “terbentuk”.

4: Roast development
Setelah cracking pertama, biji kopi cenderung bertekstur lebih lembut di permukaannya tapi belum secara keseluruhan. Fase roasting ini menentukan warna akhir dari biji kopi dan termasuk juga “derajat” roasting-nya.

5: Second crack (pecahan kedua)
Pada poin ini, biji kopi mulai memecah kembali kedua kali, tapi dengan bunyi yang lebih ringan dan lembut. Ketika biji kopi mencapai fase ini, minyak alami (oil) kopi biasanya akan muncul ke permukaan biji. Banyak karakter acidity kopi telah hilang di fase ini, rasa-rasa jenis baru sekaligus juga berkembang pada tahap ini.

Jika kopi telah melalui sekian tahap di atas, barulah kopi-kopi tersebut dikeluarkan untuk kemudian masuk pada proses berikutnya lagi, seperti coffee resting, brewing hingga sampai kepada cangkir-cangkir yang akan kita nikmati.


Komentar